Mubaligh Berperan Cegah Peredaran Narkoba |
Sekitar 40 mubaligh yang bergabung dalam Persatuan Mubaligh Batam (PMB) Kecamatan Nongsa mengikuti diskusi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang diselenggarakan Badan Narkoba Nasional Provinsi (BNNP) Kepri Sambau Nongsa di Ruang Pertemuan Loka Rehabilitasi BNN Batam, pada Kamis (9/4).
Kepala Bidang Pencegahan BNNP Kepri, Hj. Nurlis SKM, M.Si dalam kegiatan itu mengatakan, pada 2014 lalu, BNNP Kepri dan Polda Kepri telah menangani 316 kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan jumlah tersangka 455 orang.
“ Jika diambil rata-rata, tiap bulan berarti terjadi 26 kasus atau bisa dikatakan hampir tiap hari terjadi penyalahgunaan ataupun peredaran narkoba di Kepri ini. Kondisi ini harus mendapat perhatian bersama, terlebih Kepri merupakan salah satu pintu gerbang peredaran narkoba terbesar di Indonesia," terangnya.
Untuk itu, BNNP Kepri menggandeng alim ulama dan pemuka agama. Peran alim ulama dan pemuka agama lainnya dianggap penting dalam laju pemberantasan narkoba di Kepri ini. Bukan hanya itu, peran mereka kini semakin dinilai sentral akan kepedulian terhadap program rehabilitasi pengguna narkoba.
" Kami berharap ketika para mubaligh ini sedang berkhutbah diharapkan dapat menyebarkan informasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dan pentingnya rehabilitasi terhadap para pecandu narkotika," terangnya.
Dikatakan Nurlis, langkah spiritual yang menyentuh sisi rohani para pecandu ternyata amat efektif meredam keinginan pengguna untuk mencicipi lagi narkoba. Dia memaparkan, beberapa tempat pesantren dan pondok ibadah kini sudah rajin menggelar ritual penyembuhan pecandu narkoba.
“Tak hanya seremoni penyembuhan, kegiatan lain yang dapat mengalihkan pecandu agar fokus pada hal lain diluar narkoba pun digerakkan oleh para pemuka agama. Sisi spiritual memang amat kuat di luar kemampuan medis dalam memulihkan pecandu,” katanya.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Irham Halid, SIK yang menjadi salah seorang narasumber mengungkapkan, narkoba merupakan sumber segala bencana dan kejahatan. Orang yang sadar bisa menjadi lupa diri karena narkoba, orang yang sehat bisa menjadi sakit karena narkoba bahkan orang baik sekalipun bisa menjadi penjahat karena narkoba.
“Untuk itu BNNP Kepri dan Polda Kepri, meminta dukungan dan peran aktif semua pihak terutama ulama dalam mewujudkan Kepri yang bersih dan bebas dari peredaran narkoba. Tanpa dukungan dan peran aktif semua pihak, terutama para ulama, maka program pencanangan Kepri bebas peredaran narkoba pada 2015 nanti, akan sulit terwujud,” harapnya.
Ketua Persatuan Mubaligh Batam (PMB) Kecamatan Nongsa, Rusdi, S.Ag berharap anggotanya dapat menyerap ilmu yang diberikan oleh para nara sumber semaksimal mungkin sesegera mungkin ikut serta menyebarkannya kepada seluruh masyarakat.
“Tentunya penyuluhan tersebut sangat berguna bagi kami sehingga diharapkan para orang tua memiliki pengetahuan awal tentang penyalahgunaan narkoba. Selain itu, untuk para remaja, jangan sampai para remaja mencari jalan pintas dalam menyelesaikan masalah. Karena, setiap masalah yang dihadapi pasti ada jalan keluarnya. Jangan mudah terpengaruh akibat pergaulan,” tegasnya. (r/fhy)
Tidak ada komentar
Posting Komentar