Kondisi Makam Zuriat Nong Isa yang terletak di Kampung Tua Nongsa Pantai Memprihatinkan |
Kini, peninggalan dari Kerajaan Riau Lingga itu sudah tidak diurus lagi oleh Pemko Batam, dalam hal ini Dinas Pariwisata. Padahal, sejak tahun 2010 lalu Pemko Batam telah menjadikan Komplek Makam Zuriat Nong Isa di Nongsa sebagai objek wisata sejarah dalam rangka Visit Batam 2010.
Di pemakaman inilah, terletak kuburan para kerabat dan keturunan dari Nong Isa atau Raja Isa bin Raja Ali. Nong Isa adalah orang yang pertama menempati Pulau Batam setelah pada tahun 1829 memperoleh mandat dari Sultan Riau dan Yang Dipertuan Muda Riau VI.
Surat mandat Nong Isa tersebut dikeluarkan pada 22 Jumadil akhir 1245 atau bertepatan dengan 18 Desember 1829. Tanggal tersebut kini ditetapkan sebagai hari jadi kota Batam.
Sularno, warga Batam asal Klaten, Jawa Tengah, yang ingin mengetahui sejarah keberadaan Kota Batam merasa miris saat berziarah di pemakaman zuriat Nong Isa.
"Kok begini ya sejarah Kota Batam. Tidak sama kondisinya dengan peninggalan sejarah yang ada di kota lain," ujarnya usai ziarah, Senin (9/11/2015).
Sularno menambahkan, kondisi peninggalan sejarah di kota lain sangat bersih dan terawat. Kondisi itu tidak mencerminkan sebagai peninggalan sejarah dan satu-satunya dimiliki Kota Batam.
"Sangat menghawatirkan. Masak Pemerintah Kota Batam membersihkan makam bersejarah ini setahun sekali. Itu juga pada saat pemerintah mau berziarah pada setiap ulang tahun Batam," ujarnya.
Sularno tidak datang seorang diri, ia bersama sahabatnya, Dedi yang juga warga Batam asal Sumatera Barat. "Di sekeliling pemakaman diselimuti semak belukar. Dahan pohon besar jatuh aja tidak ada yang membersihkan. Gimana warga Batam mau datang, apalagi turis asing," kata Dedi menyahut rekannya tersebut.
Pengamatan , di pintu masuk pemakaman Zuriat Nong Isa terdapat sepanduk mini bertuliskan, "Perhimpunan Agung Zuriat dan Kerabat Kerajan Riau-Lingga Komplek Pemakaman Zuriat Nong Isa, Kecamatan Nongsa-Kota Batam".
Memsuki gerbang, terdapat ruang parkir. Untuk sampai di pemakaman keluarga Nong Isa harus menaiki puluhan anak tangga. Dari anak tangga itu, terdapat jalan setapak belasan meter hingga tiba dikawasan pemakanan yang dikelilingi pagar beton.
Tidak ada penjaga atau juru kunci makam zuriat di tempat bersejarah ini, termasuk papan keterangan yang menjelaskan silsilah keluarga Nong Isa dari tahun 1700-an sampai sekarang.
Di sekeliling pemakaman dikelilingi hutan. Bahkan terlihat kondisi di dalam pemakanan yang sangat menghawatirkan. Diantaranya terdapat gipsum yang menempel di sekitar tanah pemakaman serta terdapat dahan besar yang tumbang dari pohon di dalam pemakaman yang tumbang. Hingga kondisinya dahan dan dedauananya sudah mengering.
"Tapi baguslah tidak ada turis yang datang dengan kondisi semraut seperti ini. Coba kalau banyak wisatwan yang berkunjung, apa kita warga Batam gak malu," kata Dedi lagi.
Tidak ada komentar
Posting Komentar