Dan Nongsa yang terletak di Kelurahan Sambau Batam |
Batam sedikit berbeda dengan kota lain di Indonesia. Kota yang berbatasan langsung dengan Singapura tersebut tidak memiliki sumber air alami dan hanya mengandalkan air hujan yang ditampung di lima dam – Dam Nongsa, Ladi, Duriangkang, Sei Harapan, dan Mukakuning sebagai sumber air baku.
Alhasil, saat hujan tidak turun seperti yang diharapkan, jumlah air baku juga terganggu.
Hal tersebut seperti yang terjadi di Dam Nongsa. Dam yang sedianya dapat menampung air dengan volume 720.000 m3 tersebut kini menyusut 3,98 meter. Sejak Januari 2015 curah hujan di sekitar Dam Nongsa memang berkurang cukup signifikan. Curah hujan di wilayah tersebut hanya 343,50 mm, padahal saat kondisi normal curah hujan di wilayah yang memiliki lima kelurahan itu dapat mencapai 1.167 mm.
“Akibatnya produksi air bersih di Instalasi pengolahan Air (IPA) Nongsa berkurang drastis. Bila saat normal mampu memproduksi air sesuai dengan kapasitas terpasang 60 liter/detik, kini IPA tersebut hanya sanggup memproduksi air bersih 27 liter/detik karena berkurangnya air baku,” ungkap Corporate Communication Manager PT. Adhya Tirta Batam (ATB) Enriqo Moreno, Selasa (4/8).
Pengurangan produksi air bersih menyebabkan cakupan pelayanan IPA Nongsa juga berkurang. Bila saat normal IPA Nongsa sanggup mencukupi seluruh kebutuhan pelanggan di wilayah Nongsa dan sekitarnya, kini IPA tersebut hanya mampu melayani pelanggan hotel dan resort yang memang cukup banyak menyebar di wilayah tersebut.
“Pelanggan rumah tangga, airnya terpaksa disuplai dari IPA Duriangkang. Beruntung pipa ATB sudah interkoneksi untuk semua IPA. Hanya saja, kehandalan suplai air tersebut pasti berbeda. Hal tersebut dikarenakan, semakin dekat dengan IPA suplai air akan semakin handal, sebaliknya semakin jauh dengan IPA kehandalan suplai air akan semakin berkurang,” tuturnya.
Ia melanjutkan, setiap bulan konsumsi air di wilayah Nongsa dan sekitarnya mencapai 244.940 m3. Bila hujan tidak kunjung turun seperti yang diharapkan, kemungkinan Dam Nongsa hanya dapat dimanfaatkan kurang dari enam minggu ke depan. Oleh karena itu, pelanggan diharapkan membantu dengan lebih bijak menggunakan air bersih sehingga ketahanan air bersih lebih terjaga.
“Masyarakat juga diharapkan membantu menjaga dam dengan tidak mencemari dam dan merusak daerah tangkapan air sekitar dam. Seluruh lapisan masyarakat di Batam diharapkan bersama-sama menjaga ketersediaan air bersih. Jangan sampai Batam mengalami krisis air bersih. Apalagi Batam merupakan salah satu kota industri yang diperhitungkan dikawasan Asia-Pasifik,” himbaunya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar