Diduga akibat depresi berat, Zahir alias Acok (29) warga Kavling Nongsa, RT001\RW001 keluaran Sambau, Kecamatan Nongsa mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri, Kamis (29/1) sekitar pukul 20.30 WIB. Aksi bunuh diri anak bungsu dari tiga bersaudara ini menggunakan seutas tali di kamarnya.
Korban pertama sekali ditemukan oleh saudaranya bernama Syaiful. Saksi yang berencana memberikan nasi kepada korban, tidak mendapat respon ketika mengetuk pintu kamar tempat kejadian perkara (TKP). Karena penasaran, saksi mengintip disela-sela pintu kamar.
Dari celah pintu kamar korban, saksi melihat jasad Acok dalam kondisi tergantung dengan leher diikat seutas tali plastik. Saksi melihat tubuh korban tidak bergrak dan di mulutnya berbusa serta posisi kaki hampir menyentuh lantai keramik kamarnya.
"Saat berkali-kali pintu kamar diketok tidak ada jawaban. Lalu timbul kecurigaan dan mengintip dari pintu kamar. Tubuh korban sudah mulai dikerumuni lalat," kata Kapolsek Nongsa Kompol Arthur Sitindoan, Jumat (30\1).
Dari informasi dari keluarga, korban selama ini dikenal sangat tertutup untuk masalah pribadi. Dan saat ini korban hanya tinggal sendirian di rumah. Ibunya yang dalam keadaan sakit dirawat oleh saudaranya yang bertempat tinggal di Botania Garden.
Arthur mengatakan, di bawah meja komputer korban ditemukan cairan dalam botol yang diduga racun serangga. Dari barang bukti ini, diduga sebelum gantung diri, korban meminum cairan tersebut. Karena gagal, lalu mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Saat ini, jasad korban dibawa oleh Tim Indentifikasi Polresta Barelang ke Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Sekupang. Selanjutnya, korban akan otopsi. Lalu, keluarga berencana secepatnya untuk mengambil jasad korban agar segera dikuburkan.
.jpg)
Tidak ada komentar
Posting Komentar