Sisi Menarik Kedatangan Jokowi Di Kelurahan Sambau

Jokowi saat membagikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ke Warga Kel. Sambau (Minggu, 21/06/2015)

Ada yang menarik ketika Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), berkunjung ke Sambau, Nongsa Pantai, Batam pada Minggu (21/6/2015). Ketika Desi Ratnasari menyebutkan apa yang ditanya, Jokowi malah tidak mengenal yang namanya ikan talang, selar dan dingkis.

Warga setempat yang keseharian mencari siput di laut itu memberanikan diri mengangkat telunjuknya ketika Jokowi mengajukan pertanyaan. Saat dikerbungi warga setempat, Jokowi mengajukan pertanyaan, "Siapa yg mau sepeda? Kalau bisa jawab baru dapat. Tapi pertanyaannya sulit."

Saat itu hanya seorang bocah bernama Nurisman yang tunjuk jari dan dipanggil ke depan. "Nama saya siapa?," tanya Jokowi. "Jo.. Ko.. Wi..," kata bocah tersebut dengan terbata-bata.

Nah, ketika ditanya siapa yang mau dapat sepeda lagi, Desi Ratnasari langsung tunjuk jari. "Saya tanya urusan laut. Sebutkan tiga nama ikan. Masa tidak bisa," kata Jokowi.

Desi menjawab ikan talang. Mendapat jawaban tersebut, rupanya Jokowi agak bingung dan menanyakan ke warga apakah ada nama ikan tersebut. Warga langsung mengiyakan.

"Saya baru dengar ikan talang. Ikan apalagi," tanya Jokowi.

Ibu Desi dengan lantang menjawab ikan dingkis dan Selar. Mendengar dua nama ikan ini, Jokowi tampak makin bingung dan bilang belum pernah dengar juga nama kedua ikan tersebut.

"Itu nama ikan khas kami, Pak," jawab Desi tersebut yang disambut sorak warga yang berada di lokasi acara. 

Kebingungan Jokowi menjadi kegembiraan bagi Desi karena berhasil membawa pulang hadiah sepeda yang dijanjikan.

Kemudian tiga sepeda lagi diberikan kepada warga yang menjawab pertanyaan dari Politisi PDI Perjuangan tersebut. Total sepeda yang dibagikan ada lima unit.

Kunjungan Jokowi ke Nongsa dalam rangka membagikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan kartu penyandang disabilitas. Dalam kunjungannya ke Nongsa, Jokowi juga didampingi Menteri Koordinator Bindang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani.

Pada kesempatan itu Puan menyampaikann, penerima kartu KKS sebanyak 379 keluarga, KIP 496 anak, KIS 1491 orang, kartu disabilitas 21 orang. Penerima KKS akan mendapat bantuan Rp600 ribu selama tiga bulan. "Uang yang Rp600 ribu bisa diambil semua atau bertahap," ujarnya. 

Sedangkan penerima Kartu Indonesia Pintar masing-masing per tahun mendapatkan bantuan Rp450 ribu untuk siswa SD, Rp750 ribu untuk siswa SMP, dan Rp1 juta untuk siswa SLTA. "Uang tersebut selama satu tahun dipergunakan untuk kebutuhan sekolah," terang Puan. 

Sedangkan penyandang disabilitas mendapatkan bantuan Rp300 ribu per bulan yang diambil per kwartal yakni Rp1,2 juta. "Kalau tidak dimanfaatkan sebaiknya akan dihapus dan diganti dengan anak-anak lain. Dipergunakan sebaik-baiknya demi masa depan anak-anak sekalian," pesan Puan. 

Sementara dalam pengarahannya Jokowi berpesan agar warga memanfaatkan kartu-kartu tersebut dengan sebaik-baiknya. Bantuan dari KIP pun diminta jangan dipakai di luar kebutuhan sekolah. 

"Kartu Indonesia sehat saya titipkan, kalau flu, batuk, datang ke puskesmas. Kalau sakit berat ada rujukan ke umah sakit. Kalau di rumah sakit tidak melayani, lapor ke wali kota, guernur atau wakil gubernur. Kalau tidak dilayani juga lapor menteri. Tidak dilayani juga lapor ke Presiden," kata Jokowi. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan, kartu kesehatan diberikan bukan gratis tapi dibayar oleh pemerintah yang berasal dari pengalihan subsidi BBM. "Dulunya 80 persen subsidi dipakai yang punya mobil. Sekarang dialihkan untuk pelajar, kesehatan, disabilitas. Selain itu subsidi dipakai untuk irigasi, nelayan dan sebagainya," kata Jokowi. (*)