Dena Kebun Raya Batam yang terletak di Kelurahan Sambau |
Pembangunan Kebun Raya Batam masih terus dilakukan. Tahun ini, pembangunan akan difokuskan ke tiga hal.
“Pembangunan embung atau waduk sebagai penyedia air di kawasan itu, pembangunan jalan di dalam, dan pembangunan taman,” kata Ardiwinata, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemerintah Kota Batam.
Ketiga pembangunan tersebut akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Umum telah menganggarkan dana sebesar Rp 60 miliar untuk pembangunan Kebun Raya Batam. Dana tersebut akan digelontorkan secara bertahap.
Ardiwinata mengatakan, pembangunan tersebut akan melalui lelang. Tahapannya kini sedang berjalan. Kemungkinan besar pembangunan akan mulai dilaksanakan pertengahan tahun.
“Mungkin sekitar bulan Juni atau Juli,” jelasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Batam kini berfokus pada pembebasan lahan. Sebanyak 30 persen dari luas lahan sudah berhasil dibebaskan. Pembangunan di wilayah tersebut sudah dilaksanakan.
“Tinggal 70 persennya lagi yang belum dibebaskan. Tanggung jawab untuk pembebasan lahan tersebut ada di dinas pertanahan,” katanya lagi.
Kebun Raya Batam merupakan mimpi bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah kota Batam untuk mewujudkan sebuah area terbuka hijau. Perencanaannya sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Pembangunan mulai dikerjakan tahun lalu.
Kebun Raya Batam rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 856.618,93 m2 di Nongsa. Tepatnya di tepi Jalan Hang Lekiu Km 4 Nongsa. Sekitar 10 kilometer dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam dan 15 kilometer dari Batam Centre.
Didesain secara memanjang, kawasan ini nantinya akan dibagi menjadi enam zona berdasarkan jenis kegiatannya. Yakni, dua zona penerima atau gerbang masuk, satu zona rekreasi dan koleksi, satu zona perkantoran, satu zona koleksi pengelolaan intensitas rendah, dan satu zona hutan.
Pusat Konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Bogor mendapat bagian menggarap Kebun Raya Batam sebagai tempat konservasi ex situ bagi berbagai jenis tumbuhan di Batam. Di sana nanti mereka akan membudidayakan banyak tanaman. Konservasi ex situ bermaksud untuk melestarikan tumbuhan di luar habitat hidupnya.
“Pihak LIPI sudah datang ke Batam untuk melakukan survey tumbuhan-tumbuhan apa saja yang akan ditanam di Kebun Raya Batam tersebut,” tambah Ardiwinata. Smbr info Batam Pos
Tidak ada komentar
Posting Komentar